Kamis, 12 Januari 2012

TEORI WARNA & MAKING COLOR

TEORI WARNA

12 Bagian roda warna di bawah ini berdasarkan pada tiga warna primer (Merah, Kuning dan Biru) ditempatkan secara merata di sekitar lingkaran.
Antara tiga primary adalah warna sekunder (hijau, Orange dan Violet) yang merupakan campuran dari dua primary mereka duduk antara.
Warna tersier jatuh antara masing-masing primer dan sekunder. Antara kuning dan oranye, misalnya, berwarna kuning oranye, biru dan ungu antara adalah ungu biru dan sebagainya.
Semua warna-warna di sekitar bagian luar dari roda warna yang disebut warna jenuh. Mereka tidak mengandung hitam, tidak putih dan tidak ada warna mereka gratis atau berlawanan.
NB. Beberapa buku akan mengacu pada warna tersier sebagai campuran dari tiga primary dan hanya mematahkan roda warna menjadi enam warna (primary dan sekunder). Saya lebih suka teori yang didasarkan pada 12 roda warna Johannes Itten bagian, karena menawarkan pemahaman yang lebih baik dari interaksi warna
Senyawa warna adalah warna yang mengandung campuran dari tiga primary. Semua cokelat, dan warna khaki adalah warna bumi senyawa





12 bagian roda warnaDalam rangka untuk campuran pigmen warna jenuh menjadi bersih perlu untuk menyertakan hangat dan dingin dari masing-masing primary dalam palet Anda. Tidak ada hal seperti pigmen primer murni, jadi ketika pencampuran hijau misalnya, memilih biru dingin seperti phthalo dan kuning dingin seperti lemon memastikan tidak ada jejak merah di hijau. Menggunakan kuning hangat seperti kadmium atau biru hangat seperti biru laut akan memperkenalkan sedikit jejak merah ke hijau sehingga warna senyawa.

tinta nuansa dan warna senyawaDalam ilustrasi ini campuran senyawa antara merah dan hijau yang ditampilkan, seperti juga tinta dan nuansa roda warna. Tints dibuat dengan menambahkan warna putih, warna yang dibuat dengan menambahkan hitam

Bayangkan sebuah roda warna diisi dengan campuran semua senyawa antara semua warna komplementer. Jika ini roda warna ditempatkan di tengah-tengah silinder dengan nuansa progresif yang lebih gelap dari semua warna di bawah ini dan tinta semakin ringan di atas, silinder akan berisi setiap warna mungkin.



MAKING COLOR


Pada zaman purba, mereka bahkan sudah mengetahui cara membuat lukisan menggunakan pigmen yang mereka buat sendiri. Lukisan goapada zaman Paleolithic (20.000 BC) misalnya. Mereka membuat lukisan menggunakan warna alami seperti merah dan kuning ochers. Tapi pembuatannya sangat rumit. Menurut New Scientist, pigmen putih ditemukan di Lascaux, Perancis yang dibuat dari tulang binatang yg dipanaskan hingga 400 derajat Celcius.
Warna-warna simbolisme berhubungan dengan seni Egyptian kuno. Misalnya warna hijau pada kulit Osiris (the god of afterlife) diartikan sebagai kelahiran kembali dari kematian. Merah digunakan saat doa. Sedangkan bangsa Cina, sudah melukis pada sutra (770-256 BC) dan didominasi dengan warna hitam dan merah. Warna merah itu didapat dari cinnabar (mercury sulfide/HgS) .

Art and alchemy
Seniman Eropa punya banyak pigmen warna, tak hanya disadap dari tumbuhan dan mineral, tapi juga buatan tangan atau disebut VERMILION misalnya campuran Sulfur dan Raksa. Dalam mengaplikasikan pigmen itu, banyak seniman yg kesulitan karena untuk membuatnya butuh tenaga yg besar, reaksi yg dihasilkan juga tidak bisa diramalkan, dan cepat kering. Makanya waktu zaman Renaissance, udah mulai pake minyak sebagai campuran / binder (bahan pengikat) dan ternyata efeknya jadi lebih indah. Ultramarine (deep blue) menjadi keruh, seperti berlumpur dan harus dicampur putih. Nah disini Vermilion sudah tidak jadi pilihan utama, mereka mulai kembali lagi dengan ekstrak tumbuhan dan binatang. Di bawah ini ada contoh lukisan yang berbeda karena variasi pewarnaan yg terjadi pada abad ke 15. Milik Leonardo terlihat lebih 'hidup' karena terlihat memiliki dimensi kedalaman. Perbedaan warna ini ada aliran Venetian, seperti Titian, dia lebih mementingkan warna alami, jadi lebih soft, balance. Sedangkan Leonardo aliran Florentine, dimana aliran ini menekankan pada pencahayaan dan bayangan, lebih terang dr pada Venetian.

Gypsy Madonna by Titian (1512)


Madonna Benois by Leonardo da Vinci (1475-78)

Pada abad 20, warna putih diciptakan dari Titanum Dioxide (TiO2). Pada tahun 1950, diperkenalkanlah pigmen QUINACRIDONE, dari bahan organik yang lebih transparan dari pada bahan mineral dan bisa dicampur untuk menghasilkan warna yg lebih gelap/jenuh dalam kualitas yg tinggi dari pada warna yg seperti lumpur dan padat sekali. Warna baru ini merupakan campuran dari bahan pabril seperti polymer, dan bahan organik lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar